GCBI di SMAN 1 Sukawati
GCBI di SMAN 1 Sukawati

GCBI di SMAN 1 Sukawati

Gianyar–Untuk kesekian kalinya Balai Bahasa Bali mengadakan kegiatan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI). Kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali ini difokuskan di daerah Gianyar. Pada tahun ini dipilih SMA Negeri 1 Sukawati dan SMP Negeri 1 Sukawati sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan yang menyasar para siswa ini. GCBI di SMA Negeri 1 Sukawati dilaksanakan pada Sabtu (14/10) dan GCBI di SMA Negeri 1 Sukawati dilaksanakan seminggu berikutnya, yaitu pada Sabtu (21/10).

“GCBI merupakan agenda tahunan Balai Bahasa Bali. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mencintai bahasa Indonesia dan meningkatkan rasa nasionalisme serta turut memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Kepala Balai Bahasa Bali, Drs. I Wayan Tama, M.Hum. saat memberikan sambutannya.

GCBI SMA1Sukawati

GCBI dilaksanakan dengan ceramah melibatkan narasumber para Duta bahasa Provinsi Bali. Dalam ceramahnya para Duta Bahasa ini menyampaikan pentingnya generasi muda untuk tetap mengutamakan bahasa Indonesia tanpa melupakan bahasa daerah serta terus berusaha untuk menguasai bahasa asing sebagai modal untuk menjalin pergaulan secara global. Juga disampaikan dasar hukum serta undang-undang yang mengatur penggunaan bahasa yang tepat.

Selain memberikan ceramah, panitia juga penyerahan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai cenderamata kepada tiap-tiap sekolah serta membagikan buku dan stiker pengutamaan bahasa Indonesia kepada peserta yang berjumlah 150 orang pada tiap-tiap sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di aula sekolah setempat. Diakhir acara dilaksanakan penanda tanganan kain rentang sebagai komitmen bersama untuk tetap mengutamakan bahasa Indonesia.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami baru tahu kalau ada undang-undang yang mengatur penggunaan bahasa di masyarakat,” ungkap Cahaya Putra, salah satu peserta GCBI di SMA Negeri 1 Sukawati. “Banyak istilah-istilah dalam bahasa Indonesia yang kami belum tahu sebelumnya,” lanjutnya. (Adm)