Balai Bahasa Provinsi Bali kembali menyelenggarakan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/SMK se-Bali Tahun 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 37 kelompok musikalisasi puisi dari SMA dan SMK di wilayah Provinsi Bali. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring. Kegiatan diawali dengan pengiriman video musikalisasi puisi karya peserta kepada panitia. Kemudian, pada Senin (30/8) dan Selasa (31/8) video musikalisasi puisi seluruh peserta ditampilkan dan dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas Ida Bagus Martinaya, Tan Lioe Ie, dan Anak Agung Sagung Mas Ruscitadewi.
Tampil sebagai pemenang dalam kegiatan ini, yaitu Komunitas Teater Balawismaya dari SMA Negeri Blahbatuh sebagai terbaik I, Komunitas Teater Jineng dari SMA Negeri 1 Tabanan sebagai terbaik II, Komunitas Teater Blabar dari SMA Negeri 4 Denpasar sebagai terbaik III, Komunitas Teater Solagracia dari SMA Negeri 1 Negara sebagai terbaik IV, Komunitas Taksu Waringin dari SMA Negeri 1 Kediri sebagai terbaik V, dan Komunitas Sastra Lentera dari SMA Negeri 2 Semarapura sebagai terbaik VI. Selain keenam pemenang tersebut, dalam kegiatan ini juga dipilih kelompok musikalisasi puisi terfavorit melalui penghitungan jumlah tanda suka dan komentar pada video musikalisasi peserta yang diunggah di kanal youtube Balai Bahasa Provinsi Bali. Video musikalisasi puisi yang mendapat tanda suka dan komentar terbanyak yang secara otomatis menjadi kelompok terfavorit, yaitu kelompok musikalisasi puisi SMA Dwijendra Denpasar. Penyerahan hadiah kepada para pemenang dilaksanakan pada Senin (6/9) di Balai Bahasa Provinsi Bali.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini karena tetap semangat berkarya meskipun di tengah-tengah pandemi seperti sekarang. Kepala Bali Bahasa Provinsi Bali menambahkan bahwa jumlah peserta tahun ini merupakan jumlah peserta terbanyak dalam kegiatan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/SMK se-Bali yang pernah diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali. Hal ini menjadi angin segar bagi perkembangan sastra, khususnya musikalisasi puisi di Bali. Hal ini juga menjadi sumber harapan agar ke depannya musikalisasi puisi semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat.