Balai Bahasa Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bali pada Senin–Selasa (11–12/9) di Hotel Harris and Residence, Sunset Road, Denpasar. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemantauan dan evaluasi pengimbasan materi dalam rangka RBD yang telah dilaksanakan.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai salah satu bentuk penguatan keberadaan bahasa Bali. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Hasil dari membangun kebudayaan tidak dapat dilihat kasat mata, tetapi kita menanamkan investasi jangka panjang kepada generasi penerus bangsa berupa karakter dan tatanan nilai kehidupan. Pada akhir sambutannya, Kadisbud menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali selalu siap mendukung pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah.
Dalam kegiatan ini juga, Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Valentina Lovina Tanate, M.Hum. memaparkan hasil dari pemantauan dan evaluasi yang telah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali. Hasil evaluasi tersebut diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada guru utama dan guru pelatih untuk mencari tahu progress dan kendala yang terjadi selama pengimbasan, baik dari guru utama ke guru pelatih maupun saat pengimbasan kepada siswa.
Hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar guru master menyatakan kegiatan pengimbasan berjalan lancar dengan beberapa catatan yang segera akan ditindaklanjuti. Seluruh guru utama di kabupaten/kota di Provinsi Bali telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengajaran seluruh materi RBD kepada guru/rekan sejawat. Penyampaian seluruh materi ke siswa juga sudah dilaksanakan walaupun dengan proporsi yang belum sepenuhnya merata. Dari data yang terkumpul sampai saat ini, terdapat 5.256 siswa yang terimbas program RBD ini.
