Balai Bahasa Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Revisi dan Finalisasi Buku Cerita Anak Dwibahasa (Bahasa Bali-Indonesia) Produk Penerjemahan di Hotel Quest San Denpasar, pada Kamis, 31 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 149 peserta yang terdiri atas penulis, penyunting, dan pengatak.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Valentina Lovina Tanate, M.Hum., menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas buku cerita anak. Valentina juga menyampaikan bahwa sebelum dipublikasikan, buku-buku tersebut akan melalui proses penilaian di pusat perbukuan untuk menjamin kelayakannya. Valentina menekankan para peserta dapat memperhatikan setiap detail dalam buku tersebut, mulai dari pemilihan diksi, struktur kalimat, alur cerita, hingga ilustrasi dan aspek pengatakan. Sinergi antara penulis, penyunting, dan ilustrator sangat diperlukan untuk menghasilkan produk buku yang berkualitas dan layak dibaca oleh anak-anak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ibu Marike Ivone Onsu, perwakilan dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Dalam sambutannya, Marike menyampaikan bahwa buku cerita anak dwibahasa hasil penerjemahan ini merupakan salah satu langkah penting untuk memperkuat literasi anak-anak sekaligus menjadi sarana dalam revitalisasi bahasa daerah. Anak-anak tidak hanya akan mendapatkan cerita yang menarik, tetapi juga akan lebih mengenal kekayaan budaya, khususnya budaya Bali, melalui bahasa yang digunakan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Perbukuan, Ibu Sistya Devi Apriliana. Menurutnya, buku-buku tersebut akan melalui proses penilaian uji kelayakan di Pusat Perbukuan sebelum disebarluaskan seperti kualitas konten, relevansi materi, dan kesesuaian dengan standar pendidikan yang berlaku. Buku yang memenuhi standar akan mendapatkan persetujuan untuk dipublikasikan dan didistribusikan ke masyarakat.
Dengan kegiatan ini, diharapkan buku cerita anak dwibahasa dapat memberikan dampak positif bagi literasi anak-anak serta memperkuat upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Bali.