Sabtu (9/11), Balai Bahasa Provinsi Bali memenuhi undangan kegiatan Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMKN 4 Negara. Kegiatan yang berlangsung di ruang guru ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan pendidik dalam bidang literasi dan numerasi, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan tersebut kepada siswa di kelas.
Workshop ini dirancang untuk memberikan wawasan praktis tentang bagaimana guru dapat menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran yang efektif dalam mengatasi tantangan literasi di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, para guru diharapkan mampu melakukan evaluasi terhadap kemajuan belajar siswa serta mengintegrasikan keterampilan literasi dan numerasi ke dalam berbagai mata pelajaran. Dengan demikian, hasil akhir yang diharapkan adalah terciptanya lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan mendukung siswa menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, serta adaptif terhadap perubahan zaman.
I Nyoman Sutrisna, M.Hum., narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Bali, dalam pemaparannya menegaskan bahwa literasi merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi sebagai bagian dari hak atas pendidikan. Ia menekankan bahwa terpenuhinya hak literasi akan membuka akses lebih luas ke berbagai bidang, termasuk sains, teknologi, hukum, serta kekayaan budaya yang dimiliki bangsa.
Menurut Sutrisna, Gerakan Literasi Sekolah yang telah dicanangkan pemerintah merupakan upaya menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran dengan warga sekolah yang literat sepanjang hayat. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pengembangan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan perkembangan global.
Selama pelaksanaan workshop, seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan penuh antusiasme. Mereka terlibat aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman, serta berdialog dengan narasumber terkait strategi dan praktik baik dalam menerapkan literasi dan numerasi di sekolah masing-masing. Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang mampu menginspirasi siswa untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri.
Melalui kegiatan ini, Balai Bahasa Provinsi Bali juga terus berperan aktif dalam mendukung penguatan literasi di lingkungan pendidikan. Upaya ini menjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat yang melek literasi, mampu berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang.