(I Made Sudiana, Ni Putu Ayu Krisna Dewi, Ni Luh Partami, I Wayan Sudana, I Nyoman Sutrisna)
2015
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan relasi kekerabatan antara bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Sasak yang ada di Bali. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah status relasi kekerabatan bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Sasak yang ada di Bali. Teori yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah teori linguistik historis komparatif. Untuk menentukan dan membuktikan bahasa-bahasa tersebut memiliki keeratan hubungan kekerabatan, dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif digunakan metode leksikostatistik, sedangkan dalam pendekatan kualitatif digunakan metode perbandingan. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan hasil perhitungan leksikostatistik dan perbandingan fonologis dan leksikal bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Sasak menunjukkan keeratan kekerabatan bahasa. Secara leksikostatistik, kekerabatan antara bahasa Bali, bahasa Jawa, dan bahasa Sasak berada pada kelompok rumpun bahasa (families of a stock), namun memiliki tingkat kedekatan yang berbeda. Bahasa Bali—bahasa Sasak memiliki kedekatan pada persentase 34,5% sedangkan bahasa Jawa—bahasa Bali dan bahasa Jawa—bahasa Sasak memiliki rata-rata kedekatan sebesar 25,75%. Secara kualitatif kekerabatan ketiga bahasa itu ditunjukkan dengan adanya bukti penyatu kelompok, yaitu bukti retensi. Bahasa Bali dan bahasa Sasak menunjukkan status kekerabatan yang lebih erat dari bahasa Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya bukti pemisah kelompok berupa inovasi kelompok bahasa Bali dan bahasa Sasak dengan kelompok bahasa Jawa.
Kata kunci: kekerabatan, leksikostistik, perbandingan, retensi, inovasi