Denpasar — Setiap tahunnya Balai Bahasa Bali menciptakan generasi muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia. Generasi muda ini terkumpul dalam Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh anggota paguyuban ini. Beberapa di antaranya adalah Gerakan Cinta Bahasa Indonesia, Kafe Bahasa, Banjar Mendoneng, serta kegiatan lomba yang berada dalam koridor bahasa dan sastra. Anggota Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali ini adalah para pemuda yang dipilih dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali.
Tahun 2016 ini Balai Bahasa Bali kembali menggelar kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya pembinaan bahasa dan penumbuhan kesadaran penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di kalangan generasi muda. Selama penyelenggaraan Pemilihan Duta Bahasa dari tahun 2006, Duta Bahasa Bali sudah tiga kali menorehkan prestasi tertingginya sebagai pemenang pertama pada Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional, yaitu pada tahun 2010 (Made Dwi Setyadhi Mustika, S.E., M.Si. dan Ni Nyoman Krisna Kumalayani), tahun 2012 (I Gede Wahyu Adi Raditya dan Kadek Ridoi Rahayu), dan tahun 2014 (Made Adi Suadnyana dan Ayu Indah Carolina).
Seorang duta bahasa harus memiliki kemahiran berbahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah yang dapat menjadi contoh bagi kaum muda lainnya. Mereka akan menjadi mitra Balai Bahasa dalam upaya pembinaan bahasa dan menjadikan generasi yang mampu mengomunikasikan gagasan secara berkualitas. Akhirnya pada kegiatan ini akan terpilih sepasang Duta Bahasa yang akan mewakili Bali dalam Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional.
Persyaratan untuk mengikuti pemilihan dapat diunduh di sini.
(Dubas)