Denpasar–Tahun 2018 Balai Bahasa Bali kembali menggelar Sayembara Penulisan Bacaan Literasi. Penyelenggaraan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Hal itu dapat dilihat dari jumlah perpustakaan dan buku-buku bacaan yang belum mencukupi kebutuhan dan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan. Permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai permasalahan yang kritis padahal membaca merupakan salah satu aktivitas penting dalam pendidikan karena semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mensyaratkan peserta untuk menulis cerita rakyat, pada tahun ini bahan bacaan yang disusun bukan cerita rakyat, melainkan bahan bacaan yang berisi teks narasi, deskripsi, eksposisi, dan/atau prosedural dengan tema lanskap dan perubahan sosial masyarakat perkotaan dan perdesaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, arsitektur tradisional Indonesia, dan cerita tentang anak Indonesia. Karya yang dibuat harus memuat kearifan lokal Bali dan tidak
mengandung unsur pornografi, radikalisme, kekerasan, pelecehan fisik, dan tidak berpotensi menimbulkan konflik SARA (Suku Agama Ras Antargolongan).
Untuk mengikuti sayembara ini peserta harus mengetik naskah di atas kertas ukuran A5 Portrait, huruf Century Schoolbook ukuran 12, jarak antarspasi 20—23pt, pias (margin) luar 1,5 cm, pias dalam 2 cm, pias atas 1,5 cm, pias bawah 2 cm, dengan jumlah halaman naskah minimal 48 halaman. Penilaian naskah meliputi tema, isi, gaya penulisan, dan gaya bahasa (harus memenuhi kesesuaian kaidah dan keterbacaan).
Sayembara ini terbuka untuk umum yang berdomisili di Bali, kecuali keluarga besar Balai Bahasa Bali. Peserta diperbolehkan mengirim naskah maksimal tiga judul dalam bentuk dummy yang diterima panitia paling lambat 26 Maret 2018. Naskah harus diserahkan langsung atau dikirim melalui pos ke Balai Bahasa Bali. Pemenang akan diumumkan di media cetak dan laman Balai Bahasa Bali pada 1 April 2018. Naskah pemenang sayembara akan dikirim ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Jakarta.
Pada tahun ini sayembara dibagi menjadi dua kategori, yaitu Bahan Bacaan untuk Jenjang Pendidikan Dasar (SD, SMP) dan Bahan Bacaan untuk Jenjang Pendidikan Menengah (SMA). Dewan juri akan menentukan tiga pemenang untuk kategori pendidikan dasar dan dua pemenang untuk kategori pendidikan menengah. Masing-masing pemenang akan memperoleh piagam dan uang pembinaan masing-masing enam juta rupiah.
Informasi lebih dapat ditanyakan pada narahubung kegiatan, Tanjung Turaeni (081331766533) dan Puji Retno (08563758246).
Brosur Sayembara Bahan Bacaan untuk Jenjang Pendidikan Dasar (SD, SMP) dapan diunduh di sini dan Bahan Bacaan untuk Jenjang Pendidikan Menengah (SMA) dapat diunduh di sini. (Adm)