Denpasar–Tahun 2019 Balai Bahasa Bali menyelenggarakan kegiatan Pekan Sastra. Pada Pekan Sastra ini terdapat enam kegiatan utama, yaitu Bedah Buku Sastra, Pemilihan Penulis Aksara Bali, Pemilihan Pendongeng Bali, Penghargaan Sastrawan Bali, Pemilihan Kelompok Drama Modern, dan Festival Musikalisasi Puisi. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di Balai Bahasa Bali mulai Senin (29/4) sampai dengan Sabtu (4/5).
Ketua Panitia, I Made Purwa, mengatakan Pekan Sastra bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan sastra Indonesia melalui bedah karya sastra dan pemberian penghargaan terhadap sastrawan sebagai wujud terima kasih dan dedikasi mereka dalam pengembangan sastra di Bali. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan motivasi generasi muda dalam meningkatkan kompetensi, minat, dan apresiasi terhadap sastra Indonesia dan daerah.
“Sastra dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena saling terkait,” kata Kepala Balai Bahasa Bali, Toha Machsum, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan yang digelar di lapangan kantor setempat. Kepala Balai juga menyampaikan pada tahun ini terpilih dua sastrawan yang mendapatkan penghargaan untuk kategori sastrawan Bali modern dan sastrawan sastra Indonesia.
Sementara Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. mengapresiasi kegiatan Pekan Sastra yang merupakan kegiatan rutin Balai Bahasa Bali. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan kegiatan peringatan hari pendidikan nasional. Ia yakin Bali memiliki banyak sastrawan yang hebat dengan karya-karya bermutu.
(Adm)